Norma budaya dan sosial sering kali memainkan peran penting dalam bagaimana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dipahami dan diatasi. Di banyak masyarakat, peran gender yang
Korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sering kali menghadapi stigma sosial yang kuat, yang membuat mereka terisolasi dari teman, keluarga, dan komunitas mereka. Banyak korban
Media memainkan peran krusial dalam membentuk persepsi masyarakat tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dengan memberitakan kasus KDRT secara sensitif dan bertanggung jawab, media dapat
Anak-anak dan remaja yang tumbuh dalam lingkungan penuh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sering kali menjadi korban dari trauma emosional yang mendalam. Menyaksikan atau mengalami
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas kerja korban. Korban KDRT sering kali mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, sering absen, atau harus cuti
Budaya dan norma sosial memainkan peran penting dalam persepsi dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Di beberapa komunitas, budaya patriarki yang kuat mungkin menormalisasi
Memutus siklus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memerlukan intervensi yang komprehensif dan tepat sasaran. Program intervensi bertujuan untuk memberikan dukungan fisik, psikologis, dan hukum bagi
Salah satu dampak terbesar kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah isolasi sosial yang dialami korban. Korban sering kali merasa malu, takut dihakimi, atau dianggap lemah
Teknologi digital telah memberikan dimensi baru pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), di mana pelaku dapat menggunakan platform digital untuk mengontrol dan mengintimidasi korban. Kekerasan
Perlindungan hukum untuk korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sangat penting dalam melindungi mereka dari pelaku kekerasan dan membantu memulai proses penyembuhan. Banyak negara, termasuk